Sistem pembayaran di Indonesia seiring waktu semakin beragam. Tidak seperti zaman dulu ketika transaksi hanya bisa dilakukan menggunakan uang tunai, saat ini payment system dapat dilakukan dengan cara lain, seperti kartu kredit atau bahkan melalui gawai (smartphone).
Payment system adalah rangkaian proses dan metode yang dipakai guna memfasilitasi transaksi keuangan antara pembeli dan penjual. Ini mencakup berbagai cara pembayaran, seperti uang tunai, kartu kredit, transfer bank, dan e-wallet.
Pada dasarnya, semua payment system bertujuan memastikan bahwa uang berpindah dengan aman, cepat, dan efisien.
Sistem Kerja Payment System
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (BI) Nomor 22/23/PBI/2020 tentang Sistem Pembayaran, payment system di Indonesia terjadi setelah melalui beberapa tahap transaksi, yaitu pratransaksi, inisiasi, otorisasi, kliring, penyelesaian akhir, dan pascatransaksi.
1. Pratransaksi
Pada tahap pratransaksi, konsumen memilih produk atau layanan yang ingin dibeli. Pada momen ini, mereka akan mempertimbangkan berbagai opsi pembayaran, seperti kartu kredit, e-money, e-wallet, atau memanfaatkan payment service provider.
Tahap pratransaksi penting untuk mempersiapkan segala sesuatu sebelum transaksi dilakukan.
2. Inisiasi
Tahap inisiasi dilakukan setelah pratransaksi selesai. Konsumen mesti mengisi informasi pembayaran yang diperlukan, seperti nomor kartu, tanggal kedaluwarsa, dan kode keamanan jika menggunakan kartu kredit, atau menghubungkan akun e-wallet.
Jika semua informasi telah diinput, konsumen dapat menekan tombol konfirmasi untuk melanjutkan transaksi. Informasi yang di-input ini kemudian dikirim ke sistem pembayaran untuk diproses.
3. Otorisasi
Setelah inisiasi, transaksi memasuki tahap otorisasi. Sistem bakal melakukan verifikasi guna memastikan pembayaran dapat dilakukan. Sistem mengirimkan informasi transaksi ke bank penerbit kartu untuk mengecek jumlah uang atau limit kredit konsumen.
Jika semua syarat terpenuhi, bank penerbit memberikan otorisasi, dan transaksi dianggap valid. Jika tidak, transaksi ditolak, dan pembeli akan diberitahu.
4. Kliring
Tahapan dalam payment system yang berikutnya adalah kliring. Pada fase ini, informasi transaksi dikumpulkan dan diproses untuk menentukan jumlah uang yang perlu dipindahkan.
Bank penerbit dan bank penerima saling berkomunikasi guna memastikan jumlah yang telah diotorisasi sesuai dan tanpa kesalahan.
5. Penyelesaian Akhir (Settlement)
Setelah proses kliring selesai, transaksi dalam suatu sistem pembayaran akan memasuki tahap penyelesaian akhir.
Pada tahap ini, dana secara resmi ditransfer dari rekening bank pembeli ke penjual. Proses ini mengonfirmasi bahwa transaksi telah selesai secara final. Kedua bank juga akan memperbarui jumlah saldo pasca-transaksi.
6. Pascatransaksi
Pada tahap pascatransaksi, berbagai aktivitas dilakukan untuk memastikan bahwa semua proses selesai dengan baik. Termasuk di antaranya ialah pengarsipan informasi transaksi, pelaporan kepada pihak terkait, serta penanganan keluhan atau perselisihan jika muncul.
Jenis-Jenis Sistem Pembayaran
Sistem pembayaran muncul seiring kemunculan konsep uang sebagai alat tukar dalam transaksi ekonomi. Saat ini, jenis-jenis payment system semakin beragam. Berikut beberapa jenis sistem pembayaran di Indonesia.
1. Payment Service Provider
Payment service provider atau Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) adalah perusahaan yang melayani pembayaran untuk merchant dan bisnis. Mereka menghubungkan berbagai metode pembayaran, seperti kartu kredit, debit, dan e-wallet, ke dalam satu platform.
PJP membantu memfasilitasi transaksi dengan memberikan infrastruktur teknologi yang diperlukan untuk mengelola pembayaran secara aman dan efisien. Jika mengalami kendala terkait layanan yang mereka sediakan, suatu perusahaan PJP dapat berkonsultasi dengan advisor, salah satunya Manterra.
2. E-money
Uang elektronik atau disebut juga emoney adalah bentuk uang yang disimpan secara digital dan dapat digunakan sebagai alat transaksi menggantikan uang tunai. E-money sering kali tidak terikat pada rekening bank, melainkan saldo yang dikelola oleh payment service provider.
Pengguna dapat melakukan pembayaran, transfer, dan/atau pembelian secara online dengan e-money.
3. E-wallet
Ewallet adalah dompet digital yang menyimpan informasi pembayaran pengguna, misalnya kartu kredit atau saldo e-money, dalam satu aplikasi.
Pengguna dapat bertransaksi secara mudah tanpa harus memasukkan informasi kartu setiap kali membeli sesuatu. Banyak e-wallet menawarkan fitur tambahan, seperti loyalty points, dan promo.
4. Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS)
Kode QR Standar Indonesia (QRIS) adalah standar kode QR untuk pembayaran yang diadopsi secara resmi di Indonesia. Dengan QRIS, konsumen dapat melakukan pembayaran dengan memindai Kode QR Standar Indonesia yang ditampilkan oleh merchant menggunakan aplikasi e-wallet atau aplikasi perbankan mereka.
QRIS bertujuan memudahkan transaksi non-tunai dan mendorong inklusi keuangan. Semua pembayaran menggunakan QRIS akan terintegrasi dalam satu sistem yang sama, memudahkan baik pengguna maupun merchant.
6. Perusahaan Transfer Dana (PTD)
Perusahaan Transfer Dana (PTD) adalah entitas yang menyediakan layanan transfer uang antar-individu, baik dalam lingkup domestik maupun internasional.
PTD memungkinkan konsumen mengirim dan menerima uang secara cepat dan aman melalui jaringan yang telah dibangun. PTD dapat beroperasi secara online atau melalui agen fisik.
Perbedaan Payment Gateway dan Payment System
Sebagaimana dijelaskan di awal, sistem pembayaran adalah keseluruhan proses yang mengatur perpindahan uang dari konsumen ke penjual. Ini meliputi berbagai metode dan platform yang memungkinkan transaksi keuangan, baik online maupun offline.
Sementara itu, gerbang pembayaran atau payment gateway adalah teknologi yang memungkinkan pemrosesan transaksi pembayaran secara daring. Ini berfungsi sebagai jembatan antara situs web e-commerce dan penyedia jasa pembayaran.
Secara rinci, berikut penjelasan terkait perbedaan payment system dan payment gateway.
1. Perbedaan fungsi
Sistem pembayaran dapat melibatkan berbagai komponen seperti perbankan, mobile apps, kartu kredit, e-wallet, dan lain-lain. Ini juga mencakup pengelolaan transaksi, pelaporan, dan keamanan.
Adapun, payment gateway adalah mengautentikasi informasi pembayaran dan mengamankan transaksi. Ini juga memfasilitasi komunikasi antara pelanggan, penjual, dan lembaga keuangan.
2. Perbedaan lingkup
Sistem pembayaran lebih luas dan mencakup semua aspek transaksi keuangan. Di sisi lain, payment gateway merupakan bagian dari sistem yang khusus mengurus pemrosesan pembayaran online.
3. Perbedaan fokus
Sistem pembayaran berfokus pada keseluruhan pengalaman transaksi. Adapun gerbang pembayaran berfokus pada aspek teknis dan keamanan saat melakukan pembayaran.