Account Information Service: Inovasi Layanan Keuangan Berbasis Data Real-Time

Ilustrasi account information service by Pxhere

Account Information Services (AIS) merupakan salah satu inovasi keuangan digital yang memberikan kemudahan bagi pengguna dalam mengakses dan mengelola informasi keuangannya. 

Seiring dengan perkembangan teknologi finansial (fintech), layanan berupa informasi akun semakin populer karena mampu meningkatkan transparansi dan kontrol pengguna terhadap keuangannya.

Dengan layanan AIS, pengguna bisa mengumpulkan data dari berbagai akun keuangan, seperti rekening bank dan kartu kredit, ke dalam satu platform yang mudah diakses. Pengguna juga bisa melihat riwayat transaksi, saldo, dan informasi penting lainnya dari berbagai akun, tanpa harus masuk ke masing-masing akun secara terpisah. 

Inovasi berupa layanan AIS ini menawarkan solusi yang praktis dan efisien dalam memantau keuangan pribadi atau bisnis.

Apa itu Account Information Service (AIS) dalam PJP Kategori I?

Account Information Service (AIS) adalah layanan yang memungkinkan payment service provider alias penyedia jasa pembayaran untuk mengakses informasi keuangan nasabah secara real-time

AIS merupakan bagian dari kategori layanan yang diizinkan dalam PJP Kategori I atau penyedia jasa pembayaran kategori izin 1, di bawah kontrol regulasi Bank Indonesia. 

Layanan AIS memberi akses langsung terhadap data keuangan nasabah, mulai dari saldo rekening hingga riwayat transaksi, tentu dengan persetujuan mereka.

Sebagai penyedia jasa pembayaran kategori izin 1, perusahaan keuangan yang menyediakan AIS bisa memanfaatkannya untuk mengambil dan memproses data dari berbagai sumber rekening. 

Dengan AIS, perusahaan keuangan dapat secara signifikan mengurangi ketergantungan pada laporan manual, karena data nasabah diperoleh secara real-time dari sumber yang tepercaya.

Pentingnya Keamanan dalam Pengelolaan Data Keuangan

Hal yang penting dalam account information service adalah keamanan. Payment service provider atau penyedia AIS dalam PJP Kategori I harus menjaga privasi dan integritas data keuangan nasabah. 

Perlindungan privasi dan keamanan konsumen, termasuk yang berkaitan dengan AIS, diatur dalam standar internasional, seperti Peraturan Perlindungan Data Pribadi (GDPR) di Eropa dan regulasi Bank Indonesia.

Beberapa tahapan yang diterapkan oleh penyedia jasa pembayaran untuk melindungi privasi nasabah dalam layanan AIS meliputi:

1. Enkripsi data

Data keuangan nasabah yang ditransmisikan mesti dienkripsi terlebih dahulu secara menyeluruh guna mencegah adanya peretas.

2. Autentikasi berlapis

Penggunaan autentikasi berlapis atau multi-factor authentication dapat menjamin bahwa hanya nasabah atau pihak berizin yang dapat mengakses data.

3. Audit dan monitoring

Penyedia jasa pembayaran dalam PJP Kategori I juga harus memunyai sistem audit kuat untuk memantau. Mereka juga perlu melaporkan semua akses terhadap data guna memastikan kepatuhan pada regulasi.

4. Pengelolaan persetujuan (consent management)

Penyedia jasa pembayaran wajib memastikan bahwa akses data nasabah dilakukan hanya dengan persetujuan jelas dan transparan dari pengguna. Persetujuan itu pun boleh dicabut kapan saja oleh pengguna.

Bagaimana AIS Bisa Diintegrasikan dengan Produk Fintech?

Account information service membuka peluang besar untuk integrasi dengan berbagai produk financial technology (fintech). Payment service provider yang berada dalam kategori PJP Kategori I bisa memanfaatkan data yang diperoleh melalui AIS untuk memperkaya layanan keuangan mereka, seperti:

1. Pengelolaan kekayaan (wealth management)

Dengan integrasi data keuangan, fintech bisa menawarkan kepada nasabah pandangan komprehensif ihwal portofolio investasinya, juga saran investasi yang dipersonalisasi.

2. Peminjaman (lending)

Informasi riwayat keuangan real-time dari nasabah sangat membantu penyedia jasa pembayaran dalam menilai kelayakan kredit secara lebih akurat, mengurangi risiko kredit macet, serta mempercepat proses peminjaman.

3. Layanan pembayaran

Layanan AIS juga bisa diintegrasikan ke dalam aplikasi pembayaran digital. Hal itu bermanfaat mempermudah pengguna dalam mengelola anggaran, memantau pengeluaran, dan melakukan pembayaran secara lebih efisien.

Bagaimana Perusahaan Memonetisasi Data melalui AIS?

Bagi penyedia jasa pembayaran kategori izin 1, layanan AIS membuka peluang besar untuk memonetisasi data keuangan nasabah. Beberapa strategi monetisasi yang dapat dilakukan oleh PJP kategori I yakni:

1. Peningkatan personalisasi produk keuangan

Dengan data lebih rinci, penyedia jasa pembayaran bisa menawarkan produk yang lebih relevan, misalnya pinjaman dengan suku bunga yang disesuaikan serta rekomendasi investasi secara persona.

2. Layanan premium berbasis langganan

Payment service provider dapat menawarkan layanan premium kepada nasabah, misalnya analisis keuangan yang lebih mendalam dan fitur pelaporan yang lebih canggih.

3. Kolaborasi dengan pihak ketiga

Data keuangan yang dihasilkan dari layanan AIS bisa dimanfaatkan untuk menjalin kerja sama dengan perusahaan lain, seperti e-commerce dan asuransi. Tujuannya tentu saja untuk menawarkan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan nasabah.

Contoh Implementasi Account Information Service oleh Perusahaan Keuangan

Untuk mengimplementasikan layanan account information service, perusahaan keuangan harus memenuhi beberapa persyaratan teknis dan kepatuhan regulasi. Berikut beberapa contoh perusahaan yang mengaplikasikan AIS.

1. Open Banking di Eropa (PSD2 Directive)

Salah satu implementasi AIS yang paling terkenal adalah Open Banking. Mereka berada di bawah pengawasan Payment Services Directive 2 (PSD2) di Eropa. Di bawah regulasi ini, bank wajib memberikan akses terbuka kepada pihak ketiga yang telah diotorisasi untuk mengakses informasi rekening nasabah, asalkan sudah mendapat izin.

2. Aplikasi Penganggaran di AS: Plaid

Di luar Eropa, contohnya adalah Plaid di Amerika Serikat. Mereka menghubungkan rekening bank pengguna dengan berbagai aplikasi keuangan. Dengan begitu, perusahaan bisa mengakses informasi rekening bank, saldo, juga riwayat transaksi, untuk berbagai layanan keuangan. Plaid menyediakan integrasi ke aplikasi populer seperti Venmo, Betterment, dan Mint.

3. Layanan Pembayaran Digital: Revolut

Revolut beroperasi di banyak negara, termasuk di Eropa dan Inggris. Perusahaan ini memanfaatkan data AIS untuk memberikan layanan manajemen keuangan yang terintegrasi. Nasabah bisa menghubungkan berbagai rekening banknya ke aplikasi Revolut untuk melacak pengeluaran dan mengelola anggaran melalui satu platform

4. Layanan Investasi: Nutmeg

AIS juga digunakan dalam platform investasi, salah satunya Nutmeg di Inggris. Nutmeg menggunakan akses data rekening bank untuk menilai kondisi keuangan nasabah secara real-time, memastikan bahwa portofolio investasi dan rekomendasi yang mereka berikan sesuai dengan situasi keuangan pengguna. Ini memungkinkan platform untuk memberikan saran yang lebih relevan dan meningkatkan pengalaman pengguna.

Perusahaan di Indonesia pun bisa mewujudkan layanan ini dengan baik, asalkan mematuhi regulasi yang berlaku, sebagaimana misalnya Open Banking di Eropa. Untuk itu, Manterra hadir di sini untuk melayani kebutuhan konsultasi perizinan PJP kategori 1 yang berkaitan dengan layanan AIS.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top