Teknologi di bidang keuangan terus berkembang seiring waktu. Perkembangan zaman membuat layanan finansial menjadi kian canggih, juga lebih aman dan efisien.
Financial services technology trends di tahun 2024 berfokus pada penerapan teknologi mutakhir yang mereduksi tenaga manusia. Mulai dari kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), blockchain, open banking, hingga cloud computing, semuanya berperan membentuk masa depan sektor finansial.
Namun, implementasinya juga tidak lepas dari tantangan. Artikel berikut akan membahas secara mendalam mengenai financial services technology trends di tahun 2024, termasuk hambatan penerapannya.
Membentuk Masa Depan Keuangan dengan AI
Kecerdasan artifisial merupakan pendorong utama inovasi perkembangan sektor layanan keuangan. Dengan kemampuan analisis data dalam jumlah besar secara cepat, AI membantu pihak bank, perusahaan financial technology (fintech), dan lembaga keuangan lainnya, menghadirkan layanan yang lebih cerdas dan aman.
Berikut beberapa hal yang mampu dikerjakan oleh AI di sektor layanan keuangan.
1. Mendeteksi penipuan dengan bantuan machine learning
Dengan adanya teknologi machine learning, perusahaan bisa mendeteksi penipuan secara real-time dengan menganalisis pola transaksi mencurigakan. Sistem ini mampu mempelajari perilaku nasabah, kemudian mengidentifikasinya jika ada yang tidak beres.
Sebagai misal, terdapat transaksi di lokasi yang tidak sesuai atau percobaan login yang mencurigakan. Dengan bantuan machine learning, perusahaan bisa melakukan langkah mitigasi risiko.
Namun, penerapan AI untuk deteksi penipuan bukannya tanpa tantangan, termasuk kebutuhan akan data yang amat besar serta pelatihan model yang kompleks. Hal ini tentu saja memerlukan investasi yang tidak sedikit..
2. Personalisasi pengalaman nasabah
AI juga menawarkan financial services technology berupa penciptaan pengalaman yang dipersonalisasi untuk nasabah. Setelah menganalisis data yang masuk, AI akan merekomendasikan produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing nasabah, misalnya asuransi, pinjaman, dan investasi. Dengan begitu, kepuasan nasabah dan loyalitasnya akan terbangun, bahkan meningkat.
Walakin, privasi data tetap menjadi perhatian utama. Perusahaan mesti memastikan dirinya mematuhi aturan, termasuk General Data Protection Regulation (GDPR).
Blockchain sebagai Solusi untuk Keamanan dan Transparansi
Selain AI, ada lagi teknologi revolusioner di bidang layanan keuangan, yakni blockchain. Dengan teknologi ini, transaksi bisa lebih aman, transparan, dan efisien, tanpa membutuhkan perantara seperti di transaksi konvensional.
Manfaat utama dari penerapan blockchain adalah mengurangi risiko manipulasi data. Sifatnya yang terdesentralisasi menjamin bahwa semua transaksi tercatat dengan jelas dan tidak dapat diubah. Oleh karena itu, teknologi blockchain ideal dipakai untuk aplikasi smart contract, manajemen identitas digital, serta pembayaran lintas negara.
Namun, sama halnya dengan AI, penerapan blockchain tidak lepas dari tantangan. Salah satunya perihal regulasi yang berbeda di masing-masing negara serta tingginya biaya investasi awal.
Walakin, adopsi blockchain di sektor layanan keuangan terus meningkat. Itu tak lepas dari potensinya dalam menciptakan transparansi dan efisiensi dalam layanan keuangan.
Open Banking: Kolaborasi Baru dalam Industri Keuangan
Open banking adalah tren lain yang memengaruhi financial services technology trends pada 2024. Teknologi ini memungkinkan pihak ketiga mengakses data nasabah–tentu saja dengan persetujuan pihak terkait. Selain itu, open banking mampu menciptakan kolaborasi yang lebih baik antara fintech dan lembaga keuangan tradisional.
Namun, implementasinya membawa dampak tertentu. Salah satunya memengaruhi penyedia jasa keuangan tradisional.
Bagi penyedia jasa keuangan tradisional, open banking bagai pisau bermata dua. Ia menghadirkan peluang sekaligus tantangan.
Di satu sisi, penyedia jasa keuangan tradisional bisa bermitra dengan fintech untuk menawarkan kepada nasabah sebuah layanan inovatif yang memenuhi kebutuhan era modern. Di sisi lain, mau tak mau mereka mesti menghadapi kompetisi yang lebih ketat dari startup yang lebih lincah.
Penyedia jasa keuangan tentu harus bisa beradaptasi dengan tren financial services technology trends ini. Mereka mesti memanfaatkan teknologi mutakhir, misalnya Application Programming Interface (API), untuk memastikan integrasi yang mulus dengan platform pihak ketiga.
Perubahan yang Didorong oleh Cloud Computing
Cloud computing juga termasuk sebagai pilar utama transformasi digital dalam layanan keuangan. Perusahaan bisa mengelola data secara efisien, meningkatkan skalabilitas, dan mengurangi biaya operasional, berkat adanya teknologi tersebut.
Bank dan fintech dapat dengan mudah meluncurkan produk baru tanpa memerlukan infrastruktur fisik yang mahal. Semua itu bisa dilakukan berkat adanya sistem cloud, baik untuk penyimpanan maupun komputasi.
Tidak hanya itu, cloud computing juga mendukung analitik data yang lebih cepat, sehingga keputusan bisa diambil berdasarkan data real-time.
Lagi-lagi, tantangan penerapannya adalah keamanan data. Perusahaan harus memilih penyedia layanan cloud tepercaya serta memastikan pihaknya sudah patuh terhadap regulasi keamanan data yang berlaku.
Financial services technology trends pada 2024, yang tersaji berkat adanya AI, blockchain, open banking, dan cloud computing, bisa dibilang sebagai tonggak perkembangan layanan keuangan agar lebih mudah, efisien, dan aman.
Sangat penting bagi profesional keuangan, perusahaan fintech, dan investor, untuk memahami dan beradaptasi dengan tren financial services technology semacam itu. Sebab, teknologi-teknologi tersebut merupakan kunci untuk tetap kompetitif di industri yang terus berubah.
Jika Anda ingin mengeksplorasi lebih jauh tentang inovasi digital di sektor keuangan, kunjungi layanan licensing digital financial innovation dan licensing fintech peer-to-peer lending di Manterra.